Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Pembukaan Novel

Cara Mudah Menulis Pembukaan Novel, Bara Membuat Pembukaan Novel, Cara Membuat Novel. Kali ini saya akan membahas mengenai Cara Mudah Menulis Pembukaan Novel. Bagian novel yang biasanya paling sulit ditulis adalah pembukaan, tetapi penting untuk dieksekusi dengan benar. Bagian pembukaan menentukan keseluruhan cerita dan memikat perhatian pembaca, tetapi tidak langsung terjun pada inti cerita atau terlalu cepat membeberkan informasi. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mulai menulis novel.

Mengembangkan Cerita

Carilah inspirasi. Kebanyakan novel dimulai dengan benih inspirasi - Mungkin Anda memiliki ide tokoh yang keren, latar menarik, atau masalah unik yang ingin dibahas dalam bentuk novel. Apa pun idenya, Anda dapat mengembangkan novel di seputar ide tersebut.
  • Tulis apa yang Anda tahu, atau setidaknya yang Anda minati. Jika Anda terinspirasi untuk menulis tentang Rusia abad ke-17 namun tidak tahu apa-apa tentang era tersebut dan tidak terlalu peduli tentang budaya Rusia, mungkin Anda harus berpikir ulang!
  • Cobalah memilih latar, tema, atau budaya yang Anda ketahui sebagai dasar buku. Novel akan terasa autentik bila penulisnya menulis dari pengalaman.
Kajilah ide-ide Anda - Sebelum memulai bab pertama, Anda harus mengkaji ide. Tahap pertama perencanaan sangat penting untuk menyediakan "gambaran besar".
  • Apa poin novel ini? Apakah murni untuk hiburan, atau Anda mencoba mengemukakan poin politis atau moral?
  • Siapa pembaca novel ini? Siapa yang akan tertarik pada novel ini?
  • Apa genre atau kategori novel ini? Roman, drama keluarga, fiksi ilmiah, drama kriminal atau detektif, fiksi remaja, atau beberapa kombinasi genre?
Kembangkan tokoh-tokohnya - Walaupun Anda tidak menampilkan semua tokoh dalam halaman-halaman pertama, Anda harus mengetahui latar belakang mereka untuk memahami motivasi tiap tokoh. Tulislah latar belakang tiap tokoh.


Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab ketika mengembangkan latar belakang adalah:

  • Dari mana asalnya?
  • Bagaimana ia dibesarkan?
  • Nilai apa yang dihargainya?
  • Apa yang dibencinya?
  • Seperti apa penampilannya? Cara bicaranya? Caranya bersikap?
  • Apa konfliknya? Bagaimana ia nanti menghadapi konflik tersebut?
Identifikasi latar novel - Latar novel dapat dibuat luas atau sempit, tetapi keduanya tetap penting. Sebelum mulai menulis, jawab dulu beberapa pertanyaan tentang latar, seperti:
  • Apa latar yang cenderung digunakan penulis dalam genre ini?
  • Bagaimana suasana yang Anda inginkan dalam latar? Bagaimana cara menggambarkannya?
  • Apakah latar itu nyata atau khayalan? Perkotaan atau pedesaan? Besar atau kecil?
  • Apa saja desa, kota, jalan, dan struktur yang ada?
  • Apakah Anda harus melakukan riset untuk mempelajari latar lebih dalam?

Buatlah skema cerita - Skema cerita adalah tempat Anda menuliskan rencana dan memastikan semua detail jatuh dalam cerita yang utuh dan menarik. Tidak semua ide yang Anda kaji di tahap awal harus dimasukkan dalam novel akhir, jadi sekarang saatnya mempelajari apa yang sesuai, bagaimana kecocokan alurnya, dan struktur novel nantinya.
  • Anda dapat membuat skema cerita di atas poster besar atau papan tulis, atau menggunakan kertas atau dokumen komputer. Jika Anda menggunakan papan tulis, pastikan skema yang telah selesai dibuat dipotret dengan kualitas tinggi. Jangan sampai kerja keras Anda tidak sengaja hilang terhapus.
  • Mulailah dengan tokoh. Semua tokoh yang berperan harus masuk dalam skema, dengan nama dan deskripsi singkat. Misalnya, cantumkan usia, genre, ciri-ciri fisik yang penting, dan peran mereka dalam cerita secara keseluruhan.
  • Tuliskan semua bab dan buat garis besar apa yang terjadi dalam tiap bab. Anda tidak perlu memasukkan setiap detail, tetapi unsur cerita yang perlu dan yang dibangun bab sebelumnya harus dimasukkan di sini.
Mulai Menulis

Tentukan gaya pengenalan - Kadang penulis memulai dengan mimpi, percakapan, atau deskripsi latar atau tokoh utama. Penulis lain langsung melompat ke tengah-tengah aksi. Apa pun yang Anda pilih, pastikan gaya, nada, dan sudut pandangnya tetap konsisten sampai akhir novel.
  • Jika pengenalan Anda panjang dan deskriptif seperti Charles Dickens, bab lain juga harus demikian. Jika pengenalan Anda ringkas dan gamblang seperti Cormac McCarthy, sisanya juga harus seperti itu.
  • Pastikan Anda menulis dengan sudut pandang yang sama sampai akhir cerita. Misalnya, jika Anda menulis dalam sudut pandang orang pertama dalam pengenalan, selanjutnya juga harus demikian.
Mulailah menulis - Pertama kalinya Anda mencoretkan pena ke atas kertas (atau mulai mengetik), ingatlah bahwa draf pertama tidak harus sempurna. Itulah mengapa dinamakan draf!
  • Kalimat pertama novel harus menarik perhatian pembaca sehingga mereka akan terus membaca. Kalimat-kalimat pertama harus ditulis dengan indah, tidak disusun dengan aneh atau membingungkan, jadi pembaca dapat meresapi gaya penulisan Anda dan ingin membaca lebih.
  • Akan tetapi, jika Anda sulit menyusun kalimat-kalimat pertama yang menarik, jangan jadikan itu halangan. Lanjutkan saja. Anda selalu dapat mengoreksinya lagi dan menambahkan kalimat yang lebih baik untuk memulai bab pertama setelah mendapatkan momentum menulis.
Perkenalkan beberapa tokoh penting - Pembukaan adalah kesempatan bagus untuk memberi gambaran tentang tipe tokoh yang akan ditemukan pembaca, dan memperkenalkan tokoh utama kepada mereka. Ini memberikan seseorang yang bisa didukung oleh pembaca sejak awal.
  • Usahakan tidak jatuh dalam jebakan umum ketika menggambarkan penampilan fisik tokoh. Beberapa detail memang bagus untuk membantu pembaca memvisualisasikan tokoh, tetapi ingatlah bahwa salah satu cara pembaca mengaitkan tokoh tersebut dengan diri mereka adalah dengan membayangkannya dengan cara mereka sendiri. Misalnya, jika Anda mengatakan bahwa tokoh utamanya tampan, pembaca dapat membayangkan tokoh menarik dengan selera mereka sendiri, tetapi jika Anda mengatakan bahwa si tokoh memiliki dagu tegas dan tajam, bagi beberapa pembaca mungkin itu tidak menarik, jadi mereka kesulitan mengaitkan diri dalam cerita. Terlalu banyak detail akan menyulitkan pembaca menghubungkan diri dengan tokoh cerita.
  • Jangan merasa bahwa Anda harus mengembangkan tokoh utama sepenuhnya di awal. Simpanlah beberapa informasi menarik untuk nanti. Cukup sediakan latar belakang sebanyak yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam cerita, dan biarkan yang lain tetap misterius.
  • Ingatlah bahwa Anda tidak perlu memperkenalkan semua orang sekaligus. Ini akan membuat pembaca kewalahan mengingat siapa saja yang ada dalam cerita, jadi perkenalkan tokoh dengan terfokus!
Pikatlah pembaca dengan masalah atau dilema yang akan merangkai keseluruhan cerita - Banyak penulis amatir yang menghabiskan waktu pada pengembangan latar dan karakter yang membosankan bagi pembaca. Setelah Anda mengarahkan pembaca pada latar dan beberapa tokoh penting, jangan menyia-nyiakan waktu mereka. Usahakan secepatnya masuk ke dalam masalah, dilema, atau isyarat bahwa masalah akan segera muncul. Ini adalah pemikat yang membuat pembaca ingin meneruskan.
  • Berikan petunjuk tentang akhir cerita. Bagian pembukaan harus menunjukkan (tanpa membocorkan) arah cerita, apa yang ada di sepanjang cerita, atau apa yang akan ditemukan pembaca jika mereka berkomitmen membaca sampai akhir. Anggap Anda sedang menggoda mereka untuk terus membaca.
Pertahankan relevansi cerita - Pengenalan harus terhubung dengan cerita dan masalah yang diangkat, tidak hanya berperan sebagai latar belakang, konteks, atau pengenalan. Buatlah pengenalan yang penting! Setiap bab, termasuk bab pertama, adalah kepingan teka-teki!
  • Jika Anda mengenalkan masalah atau dilema sejak awal sehingga dapat diselesaikan dengan cepat pada bab berikutnya, pastikan Anda juga mengenalkan masalah jangka panjang. Anda juga dapat mencoba menciptakan sedikit misteri tentang arah yang akan dituju detail dalam pengenalan.
Sekian mengenai Cara Membuat Pembukaan Novel semoga bermanfaat untuk anda
sumber:http://id.wikihow.com/Menulis-Pembukaan-Novel

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Pembukaan Novel"