Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menulis Puisi tentang Alam

Cara Menulis Puisi tentang Alam, Tips Menulis Puisi, Puisi tentang Alam, Cara Menulis Puisi, Membuat Puisi, Menulis Puisi, Tutorial Menulis Puisi, Tutorial Membuat Puisi. Mencari inspirasi di alam sudah menjadi tradisi lama yang dilakukan oleh penyair. Tradisi tersebut mulai dilakukan sejak masa penyair Yunani kuno dan terus dilanjutkan hingga sekarang. Menghabiskan waktu di alam dapat memberikan kedamaian dan inspirasi untuk Puisi selanjutnya.

Mencari Inspirasi

Bacalah Puisi tentang alam yang tersedia - Penulis yang hebat adalah orang yang membaca banyak karya. Membaca Puisi alam buatan penyair sukses yang telah dirilis dapat memberikan Anda ide, inspirasi, dan membuka mata mengenai hal-hal yang bisa ditulis di dalam Puisi alam.
  • Situs web Academy of American Poets bisa menjadi tempat yang baik untuk menemukan Puisi alam. Anda bisa mencari penyair yang diinginkan, atau menggunakan filter pada situs web untuk menemukan semua Puisi yang berkategori alam.
  • Carilah Puisi yang dibuat oleh penyair terkenal akan karyanya yang berhubungan dengan alam. Sebagai contoh, Gary Snyder adalah penyair Amerika yang telah menghabiskan hampir sepanjang kehidupannya membuat karya yang berhubungan dengan alam. Penyair yang berasal dari periode Romantic (periode pergerakan artistik, kesusastraan, musikal, dan intelektual yang berasal dari Eropa yang terjadi sejak akhir abad ke-18) seperti Percy Bysshe Shelley, Lord Byron, dan John Keats terkenal akan Puisinya yang menceritakan alam.
  • Periksalah koleksi buku Anda untuk mencari buku yang memuat Puisi alam, koleksi Puisi, dan jurnal sastra yang mengangkat tema alam.
Habiskan waktu di alam - Apabila Anda tertarik untuk menulis Puisi tentang alam, Cara terbaik untuk mulai membuatnya adalah pergi ke alam. Entah berjalan singkat, berkemping untuk waktu yang lama, atau kedua-duanya, pergi ke alam terbuka dapat membantu Anda mencari inspirasi dan citra (imagery).
  • Alam dapat berupa bermacam-macam hal pada masa modern ini. Anda tidak harus pergi ke daerah pedesaan atau ke dalam hutan untuk mencari inspirasi. Anda bisa mengunjungi taman kota apabila tidak bisa pergi ke alam bebas.
  • Pertimbangkan untuk mencari inspirasi di tempat yang menjadi titik temu antara alam dan perkotaan. Hutan yang terpencil pun tidak akan bisa dikunjungi tanpa menggunakan jalan yang menuntun Anda ke sana. Anda mungkin bisa menemukan inspirasi di zona transisi yang menjadi titik temu antara alam dan perkotaan.


Tuliskan hasil pengamatan - Apabila sedang berada di alam (Anda bisa menentukan sendiri tempat seperti apa yang bisa dikategorikan sebagai alam), Anda bisa mulai merasa terinspirasi atau kreatif ketika mengamati suasana sekeliling. Tidak akan menjadi masalah apabila inspirasi tidak segera muncul. Anda bisa menganalisis pemikiran dan perasaan yang didapatkan ketika berada di alam di waktu lain.
  • Ketika sedang mengamati alam yang ada di sekeliling Anda, perhatikan apa yang Anda lihat, dengar, cium, dan rasakan.
  • Selanjutnya, cobalah menarik asosiasi dari hal-hal yang diamati. Apa yang Anda ingat dari kehidupan ketika sedang melakukan pengamatan? Mengapa Anda memperhatikan apa yang Anda lakukan di alam?
  • Anda bisa berhenti sejenak untuk merenung dan memikirkan di mana Anda pertama kali belajar berinteraksi dengan alam.
  • Anda tidak perlu mengkhawatirkan dulu proses penulisan Puisi. Cobalah untuk memperhatikan hal-hal yang ada di alam, menulis hasil pengamatan, dan menguraikan pemahaman Anda tentang pengamatan itu.
Mulailah Menulis

Gunakan imajinasi. Puisi tentunya mengandung banyak citra - Anda mungkin telah menulis banyak pengamatan yang memuat citra ketika sedang menghabiskan waktu di alam. Akan tetapi, apakah Anda tahu Cara mengubahnya menjadi baris Puisi? Salah satu Cara termudah untuk mulai menulis adalah menggunakan imajinasi dan hasil pengamatan.

  • Bacalah semua daftar pengamatan yang telah disusun.
  • Cobalah membayangkan citra-citra yang berlainan yang muncul di dalam benak ketika sedang merenungkan setiap pengamatan.
  • Citra yang dibayangkan tidak harus berhubungan secara langsung dengan apa yang Anda lihat atau dengar di alam. Ia bisa terbentuk dari asosiasi yang dibuat di dalam benak.
  • Tuliskan deskripsi citra atau asosiasi.

Temukan tema - Sebelum mulai menyusun Puisi, Anda sebaiknya memikirkan terlebih dahulu tema apa yang ingin dimuat di dalam Puisi. Tentunya Puisi tersebut akan menceritakan alam, tetapi bagaimana Cara menyajikannya? Mengapa Anda pergi ke alam, dan apa yang didapatkan darinya? Mungkin perjalanan ke alam membuat Anda merenungkan hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan. Barangkali Anda teringat kepada perjalanan panjang yang dilalui bersama kerabat yang telah meninggal ketika Anda masih muda. Apa pun pemahaman Anda tentang alam, tuliskan dan cobalah menjelaskannya serinci mungkin.
  • Tema bisa diartikan sebagai kombinasi dari ide dan pendapat Anda mengenai ide tersebut.
  • Tinjau kembali hasil pengamatan, dan bacalah semua citra atau asosiasi yang telah dikembangkan. Bagian mana yang paling berkesan untuk Anda? Itu memiliki makna apa?
  • Apakah mengunjungi alam membuat Anda merenungkan kehidupan? Atau kematian? Atau orang tercinta yang telah pergi? Atau peristiwa yang baru-baru ini terjadi, entah di dalam kehidupan Anda atau di ranah politik, kemasyarakatan, dan kebudayaan?
  • Pada akhirnya, tema yang dipilih akan memengaruhi tidak hanya apa yang ditulis, tetapi juga bagaimana Cara Anda menulisnya.
Susunlah Puisi berdasarkan tema yang dipilih - Setelah menentukan tema, kembangkan Puisi berdasarkan tema yang dipilih sehingga Anda bisa memiliki beberapa ide yang saling berkaitan yang dapat diuraikan di dalam Puisi. Apabila tidak ada ide yang muncul, mengembangkan Puisi berdasarkan tema paling tidak dapat memberikan Anda sejumlah kata atau frasa yang bisa memperkaya tulisan.
  • Cobalah membuat daftar yang terdiri dari tiga kolom: indra, objek, dan pikiran.
  • Pikirkan apa saja yang telah diamati di alam dengan menggunakan sudut pandang tema pilihan. Dalam hal apa saja pengamatan, pikiran, dan deskripsi saling berhubungan dengan tema yang dipilih?
  • Pilihlah kata, frasa, atau baris yang paling deskriptif, berisikan banyak citra, atau memiliki kekuatan emosional besar yang bisa Anda buat. Setelah itu, simpanlah kata, frasa atau baris tersebut sebagai bahan yang nantinya bisa digunakan untuk membuat Puisi.
Membuat Puisi

Tentukan apakah Anda ingin membuat Puisi yang berirama atau tidak - Puisi tidak harus berirama, tetapi menyajakkan kata dapat menambahkan nilai musikal ke dalam kata yang ditulis. Menyajakkan kata juga dapat membantu Anda dalam menekankan kata-kata dan ide-ide tertentu pada Puisi. Pikirkan apakah Anda ingin membuat Puisi yang berirama atau tidak. Setelah itu, tentukan juga di mana Anda ingin menempatkan kata yang berirama di dalam Puisi.
  • Perhatikan bahwa ada kemungkinan Anda akan memasukkan terlalu banyak kata yang berirama sehingga Puisinya terdengar seperti nursery-rhyme (Puisi atau lagu tradisional untuk anak-anak). Lakukan eksperimen dengan menyajakkan berbagai macam kata untuk menentukan kata mana yang disukai. Ingatlah bahwa Anda bisa terus memperbaiki Puisi, termasuk menambahkan atau mengurangi kata yang berirama.
  • Menyajakkan kata juga dapat mempersempit pilihan kata. Sebagai contoh, akan lebih mudah jika Anda menyajakkan kata "pohon" atau "bunga" daripada kata "klorofil" atau "krisantemum."
Pilihlah bentuk Puisi - Puisi memiliki berbagai macam bentuk. Anda bisa menulisnya dalam bentuk free-form yang berarti tidak ada "peraturan" dalam menentukan panjang baris, struktur, atau penyusunannya. Tidak ada Cara yang benar atau salah dalam menulis Puisi. Bentuk yang dipilih tergantung pada gaya penulisan Anda dan juga apa yang ingin disampaikan melalui Puisi. Berikut bentuk umum Puisi:
  • Haiku - terdiri dari tiga baris. Baris pertama terdiri dari lima silabel; baris kedua memiliki tujuh silabel; dan baris ketiga mempunyai lima silabel.
  • Tanka - terdiri dari lima baris. Tiga baris pertama mengikuti struktur Haiku (lima silabel pada baris pertama, tujuh silabel pada baris kedua, dan lima silabel pada baris ketiga), dan dua baris terakhir memiliki tujuh silabel.
  • Lantern - Puisi yang struktur penulisannya tidak begitu menyerupai bentuk Puisi pada umumnya karena strukturnya meniru bentuk visual lentera Jepang.
  • Kuplet (Couplet) - terdiri dari dua baris yang saling berirama. Biasanya kuplet tidak dikategorikan sebagai sajak, tetapi ia bisa diklasifikasikan demikian.
  • Kuatrin (Quatrain) - terdiri dari empat baris yang memiliki pola irama spesifik. Puisi ini biasanya menggunakan salah satu dari empat pola irama ini: AABB (dua baris pertama berirama, dua baris terakhir berirama), ABAB (baris pertama dan ketiga berirama, baris kedua dan keempat berirama), ABBA (baris pertama dan keempat berirama, baris kedua dan ketiga berirama), atau ABCB (tiga baris pertama tidak berirama, baris keempat dan kedua berirama). Kuatrin juga tidak dikategorikan sebagai sajak, tetapi ia sering digunakan untuk membuat bentuk Puisi tertentu.
Tuliskan draf kasar - Apabila telah menentukan bentuk Puisi yang ingin ditulis, draf Anda harus memadukan citra, deskripsi, dan kenangan yang telah disusun ke dalam struktur bentuk Puisi. Apabila menulis puisi dalam bentuk free-form, Anda tidak perlu mengkhawatirkan "peraturan" struktural bentuk Puisi sehingga Anda bisa melakukan eksperimen ketika sedang membuatnya.
  • Pilihlah kata yang konkret daripada kata yang abstrak. Ini dapat menguatkan isi Puisi dan citra yang terkandung di dalamnya sehingga Anda bisa menghindari konsep atau ide yang ambigu.
  • Jangan mengkhawatirkan persajakan kata pada baris apa pun, kecuali Anda telah menentukan bentuk Puisi yang membutuhkan skema irama tertentu. Menyajakkan kata pada Puisi kontemporer sering dianggap sebagai Cara yang kuno atau kaku sehingga apabila tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai penekanan kata, Puisi berirama yang dibuat bisa menjadi tidak teratur strukturnya.
  • Apabila Anda tertarik untuk menggunakan bentuk Puisi dalam pembuatan karya, cobalah melakukan eksperimen dengan menggunakan berbagai macam bentuk Puisi hingga menemukan bentuk yang sesuai dengan tema dan citra.
Padukan simile dan metafora ke dalam Puisi. Simile dan metafora adalah hal yang sering kali membuat bait Puisi menjadi puitis - Kedua majas tersebut sering menggunakan kata yang konkret untuk menjelaskan perbandingan abstrak, seperti "Matanya berapi-api" untuk menjelaskan ekspresi seseorang yang tengah marah.
  • Simile adalah majas perbandingan yang menggunakan kata "seperti" atau “bagaikan". Sebagai contoh, frasa "Hubungan Andre dan Lestari bagaikan air dan minyak", menggunakan kata "bagaikan" untuk membandingkan hubungan mereka berdua dengan air dan minyak karena mereka tidak bisa bersatu.
  • Metafora adalah majas yang tidak menggunakan kata "seperti" atau "bagaikan". Sebaliknya, ia adalah majas yang membuat sesuatu hal (untuk memberikan efek kesusastraan) seolah-olah memiliki sifat yang dimiliki oleh hal lain. Sebagai contoh, "Dia memerintah dengan tangan besi" membandingkan Cara memerintahnya dengan besi yang keras.
Temukan dan tingkatkan klise - Klise dapat ditafsirkan sebagai pilihan kata dan unsur susastra yang membosankan atau sudah terlalu sering digunakan. Ia mungkin dapat muncul di dalam karya dengan mudah ketika Anda sedang menulis draf pertama. Akan tetapi, klise dapat membuat pembaca tidak tertarik untuk membaca karya Anda. Daripada menulis sesuatu dengan menggunakan Cara yang membosankan atau sudah terlalu sering dipakai, cobalah menggunakan Cara lain yang sebelumnya tidak pernah dipakai oleh orang lain dalam menyampaikan makna klise. Walaupun Puisi yang dibuat dengan Cara tersebut agak membingungkan atau tidak masuk akal, ia akan mengejutkan dan menarik perhatian pembaca. Itu lebih baik daripada menggunakan klise dan membuat pembaca tidak tertarik untuk membacanya.
  • Carilah klise yang muncul di dalam karya.
  • Cobalah mencari tahu apa yang Anda ingin ungkapkan melalui klise.
  • Jelaskan apa yang ingin diutarakan klise dengan menggunakan kata Anda sendiri.
  • Tulis ulanglah klise dengan Cara yang lebih deskriptif dan orisinal.
Tinjau kembali Puisi yang telah ditulis - Setiap penulis tahu bahwa revisi adalah bagian yang penting dalam proses penulisan, termasuk proses pembuatan Puisi. Revisi tidak sekadar memperbaiki kesalahan penulisan (walaupun sebenarnya Anda harus melakukannya juga). Berikut strategi yang bisa digunakan dalam melakukan revisi:
  • Membuang preposisi, kata sifat, adverbia, dan baris apa pun yang menjelaskan hal tidak penting
  • Memainkan penempatan line break (metode pada Puisi yang digunakan untuk membagi baris) di dalam Puisi
  • Membaca Puisi dengan keras dan memikirkan bagaimana bunyinya (tidak hanya iramanya saja, apabila Anda menggunakannya pada Ppuisi, tetapi juga bagaimana kata-kata berbunyi apabila dilafalkan berbarengan)
  • Menyusun ulang baris Puisi untuk mengatur penekanan kata, dan menempatkan suara dan citra.
Sekian mengenai Cara Menulis Puisi tentang Alam semoga bermanfaat untuk anda

source: wikihow

Posting Komentar untuk "Cara Menulis Puisi tentang Alam"